Ketika dilanda keterpurukan dan kebangkrutan, Setyawan malah habis-habisan sedekah. Tetapi pengorbanannya itu tak sia-sia. Hanya dua tahun kemudian, ia meraih sukses dalam bisnisnya. Bahkan omzetnya lebih banyak dari bisnis awal sebelum bangkrut. Berikut kisahnya.
Keajaiban sedekah telah dirasakan Setyawan, seorang kontraktor yang sukses. Ia juga memiliki usaha cuci mobil, dan seorang pewaralaba toko retail terkenal di Jakarta. Mulai dari tahun 2008 perkembangan usahanya sangatlah pesat. Bahkan terhitung luar biasa.
Hingga pada akhirnya timbul keinginan untuk ekspansi ke bisnis baru yang lebih besar dari yang ada saat ini dan memutuskan untuk bekerjasama dengan partner barunya.
Namun dalam perjalanan bisnis barunya itu, sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Mitra bisnisnya mengkhianati dan menipu Setyawan sehingga membuatnya bangkrut. bahkan usaha-usahanya yang lain ikut hancur-hancuran.
Aset yang dia bangun bertahun-tahun, habis, bahkan meninggalkan utang 4 miliar. Setyawan harus menanggung beban utang di bank yang digunakan untuk menambah modal usaha di awal-awal merintis dulu.
KEAJAIBAN SEDEKAH
Nah, di sinilah awal dari kisah keajaiban yang dia alami. Dalam kondisi bangkrut dan habis-habisan, Setyawan tetap berpikir positif, tidak menyendiri, dan semangat untuk bangkit sangat besar. Setyawan lalu mencari referensi cara mengatasi kebangkrutannya dalam kondisi habis-habisan saat itu. Setyawan mengambil langkah dengan memohon maaf kepada Allah dan orang tua dengan rendah hati atas semua kesalahan, kelalaian, dan kesombongannya saat berada di atas.
“Saat itu bahkan saya bersimpuh di kaki orang tua pada saat minta maaf,” katanya.
Setyawan juga melakukan silaturahmi ke para sahabat, khususnya yang pernah disakitinya. Minta maaf, minta motivasi, dan minta saran maupun solusi agar bisa keluar dari kebangkrutan. Temannya merekomendasikan untuk meruntinkan shalat Duha, sedekah dan Tahajud.
Setyawan pun kemudian melakukan aksi di luar batas, yaitu menyedekahkan semua asset yang ada, kecuali yang untuk bertahan hidup dan untuk keperluan sehari-hari menafkahi anak-anak.
Tak ketinggalan juga, ia merutinkan shalat Duha 4 rakaat, 2 rakaat tiap kali salam. Selain itu, ia juga rutin shalat Tahajud.
MENJADI LEBIH KAYA
Dengan sabar dan penuh semangat, Setyawan melakukan berbagai ibadah itu. Perlahan Allah mulai mengabulkan doa-doanya. Hanya dalam waktu kurang dari dua tahun, Setyawan sudah bisa menyelesaikan beban utangnya.
“Mulai tahun ketiga saya sudah mulai surplus dan tahun berikutnya surplus hingga ratusan juta,” kisahnya.
Dengan keuntungan yang begitu banyak itu, Setyawan menjadi sangat kaya, sehingga tanpa menunggu lama ia segera membawa istri, anak, dan seluruh keluarganya ke Tanah Suci untuk umrah, bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya.
Belajar dari pengalaman tersebut, mulai kini Setyawan selalu berusaha untuk merutinkan sedekah, shalat Duha, dan Shalat Tajajud.
“Dan tentu saja tidak lupa untuk selalu berdoa,” pungkasnya.